"Konser ini sudah saya persiapkan sejak tahun lalu, tetapi baru terlaksana sekarang," kata Rama dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (7/8).
Bertajuk Harp Show Pieces, pertunjukan Rama yang dijadwalkan pada 16 Agustus, didukung Jakarta Chamber Orhestra dengan konduktor Avip Priatna.
Rama mengakui bahwa musik klasik terutama yang menggunakan instrumen harpa masih sangat langka di Indonesia. Namun justru karena kondisi itulah ia bertekad memperkenalkannya kepada masyarakat, antara lain lewat konser tunggalnya nanti, yang tidak melulu menyuguhkan musik klasik seperti karya-karya Strauss dan Mozart tetapi juga lagu-lagu jazz, pop, tradisional bahkan dangdut.
Rencananya Rama akan membawakan 11 repertoar termasuk Pink Phanter Themes, Twilite, Mozart Concerto for flute Harp and Orchestra, Kopi Dangdut, dan Kicir-Kicir.
Lahir di Jakarta 23 tahun silam, Rama pertama kali tertarik pada harpa ketika menyaksikan konser Maya Hasan.
Menjawab pertanyaan wartawan, ia mengatakan sedang mempersiapkan konser bersama harpais idolanya itu. "Mungkin tahun 2009," katanya.
Rama adalah salah satu harpais pria muda pertama di Indonesia, mulai bermain harpa tahun 2004 di bawah bimbingan Julia Reth dan berlatih vokal dengan Robert Fontane di Vienna Konservatorium, Austria.
Sampai saat ini, Rama juga telah bermain solo dengan hampir semua orchestra di Indonesia seperti Perguruan Cikini Orchestra, Cikini Symphony Orchestra, Capella Amadeus Strings Chamber Orchestra.
Beberapa orchestra Eropa juga pernah 'digaulinya', antara lain Joseph Hayden Konzertverein, Camerita Musica Vienna, Konzert des Musikvereins 1873 St. Polten, Chor und Orchester der Universitatssangerschaft Waltharia. Pada musim panas 2007 ia juga ikut tur keliling Eropa bersama Zoltan Kodaly World Youth Orchestra.
Konser yang akan digelar pada tanggal 16 Agustus mendatang akan menjadi konser solo perdana Rama di Tanah Airnya.
0 komentar: