stafaband.info/download-lagu-mp3-gratis.html
gudanglagu.com/
www.bayumukti.com/download-mp3-gratis
carimp3.blogspot.com/
www.mp3indonesia.net/
http://downloadlaguindonesia.net/index.php
http://www.musik-live.net/
http://tembangkita.googlepages.com/tembang.htm
http://mp3sgratis.net/
http://www.startindonesia.com/musik_mp3_teks.htm
http://www.colbox.net/indosong/


Harmonix, the world’s premier music video game development company, and MTV Games, a division of Viacom’s MTV Networks, along with marketing and distribution partner Electronic Arts Inc., today revealed at the 2008 E3 Media & Business Summit new features for the next evolution of the groundbreaking music platform, Rock Band 2. With the original Rock Band title providing millions of players with a new way to interact with the music and artists they love, Rock Band 2 builds upon its core band foundation to offer an unparalleled, deeper, dynamic gameplay experience.

Rock Band 2 raises the bar in music gaming innovation with new features to rock the world:

* Local and global online modes to connect the entire Rock Band community
* World Tour mode, now online, simplifies the best of gameplay from the original Rock Band by fusing Solo Tour and Band World Tour modes and cranks it up a notch with an all new collection of opportunity gigs, challenges, cities, venues and hirable staff
* Tour Challenges that offer rockers a chance to play through mini-campaigns focused on the best songs by instrument, decade, genre, artist, album and more
* Battle of the Bands mode challenges players to go head to head against other bands in constantly refreshed contests* created by Harmonix (*internet connection required)
* Quickplay makes it easier than ever to get in and jam without hassle while allowing for new prefab characters or customized characters that can play on any instrument plus lets you make your own set lists and organize your song lists in a variety of categories (genre, era, etc.)
* Customizable Set Lists keep the music rolling and your band rocking in Quickplay mode
* Drum Trainer mode gives players the fundamentals of different beats and fills, translating gameplay into real drumming skills
* Character Creator completes your look with all new choices in clothing, accessories, tattoos, hairstyles, instruments and more to keep your unique rock avatar playing the full rock part
* Backwards compatibility with all Rock Band downloadable music content released to date
* Disc Export Feature gives owners of the original Rock Band the ability to export most of the Rock Band disc tracks and upgrade them into Rock Band 2 gameplay--the first time ever in videogame history!




Rock Band 2 features the largest music catalog of any music-based videogame to date including:

* The RRock Band 2 soundtrack will feature over 100 songs - with over 80 songs on disc plus an additional 20 bonus tracks which will be made available for free download this fall
* Unrivaled Blend of Classic, Developing and Emerging rock acts including Pearl Jam, Metallica, Allman Brothers, Motorhead, Devo, Jane's Addiction, Megadeth, Paramore, Modest Mouse and more.
* Rock Band 2 is the first and only video game to feature the music of AC/DC. It includes their epic rock anthem, "Let There Be Rock”
* After 14 years since Guns N’ Roses last official music release, Axl Rose selects Rock Band 2 to debut official new track, “Shackler’s Revenge” from the highly-anticipated album Chinese Democracy
* For the first time ever, music from American music icon, Bob Dylan, is featured in a video game with “Tangled Up In Blue”
* With ongoing weekly DLC releases including individual tracks, track packs and full albums, the Rock Band music library will feature more than 500 songs by year’s end!




From the solid officially licensed Rock Band 2 instruments to the expanded third party options, Rock Band 2 introduces new and improved choices that promise to deliver unsurpassed realism. In addition, Harmonix and MTV Games have become the first companies to officially support third party instruments and accessories in a music videogame.

Achieve ultimate stardom with the upgraded functionality and smooth new look of the official Rock Band 2 instruments.

* Fender Stratocaster Controller takes on a new authentic look plus adds a reinforced strum bar, quieter buttons, wireless functionality and a built in calibration tool that automatically sets your AV setup to an ideal setting for maximum rock.
* Drum set goes wireless while also featuring quieter, velocity sensitive drum pads and a metal reinforced pedal.
* Microphone showcases authentic styling and weight.




Kick up the intensity with officially licensed third party instruments from Mad Catz:

* Fender Telecaster Controller features soft buttons with lower action to help you shred faster than ever.
* Fender Bass Controller, the first bass guitar controller ever, takes the shape of the Fender P-Bass with extended length, tuning pegs and a split strum bar to replicate finger-bass style picking.
* Full-sized Squire Stratocaster Guitar Controller multiplies the authentic guitar experience by featuring a controller built into an actual Squire Stratocaster body.
* Cymbal Expansion Pack is a straightforward but amazing upgrade to the Rock Band 2 drum set featuring add-on cymbals.

Take Rock Band 2 instrument authenticity to a whole new level with a high-end peripheral from ION:

* ION Drum Rocker, a real electronic drum kit that functions as a game controller, brings the Rock Band fantasy to life featuring a simple substitution that takes the drum kit from a controller to a real instrument.

Rock Band 2 will make its debut on Xbox 360 video game and entertainment system from Microsoft this September and have an exclusive launch window in North America. Rock Band 2 will be available for additional platforms later this year. Rock Band 2 will be available for the PLAYSTATION® 3 and PlayStation® 2 computer entertainment systems and Wii™ later this year.

Britney Spears has finally settled her custody dispute with ex-husband Kevin Federline after agreeing to give K-Fed full custody of her two sons in exchange for visitation rights. While Federline was not seeking full custody — in fact, he insisted that Spears be involved in the active parenting of the children — he nevertheless was “delighted” with the final deal. Under terms of the agreement, Spears’ visitation rights could “increase over time.” People may question why Spears would so easily give up her pursuit of custody after the two-year-long court battle, but the pop star has a lot on her plate, including a summer spent recording her new album that might detract from her ability to properly parent.
Babak spektakuler Indonesian Idol telah berakhir. Dua calon Idola Indonesia yang berhasil melaju ke grand final adalah Aris dan Gisel. Sementara, Patudu tersisih malam ini.

Patudu, kontestan dari tegal ini harus pulang. Dua lagu yang dinyanyikan Patudu yaitu Inikah Cinta dan Dunia Boleh Tertawa, ternyata tidak cukup membuat masyarakat Indonesia terkesan.

Bahkan, dua juri yaitu Indra Lesmana dan Titi DJ menilai penampilan Patudu hanya bagus di lagu kedua. "Kamu menyanyikan lagu ini feelnya dapat. Secara keseluruhan penampilan kedua ini lebih bagus daripada di lagu pertama. Saya suka penampilan kamu," kata Indra saat menilai Patudu di Balai Sarbini, Jakarta.

Penilaian ini berbeda dengan penilaian terhadap Gisel. Tiga juri yaitu Anang, Titi dan Indra menilai penampilan Gisel lewat dua lagu yang dinyanyikannya malam ini, sempurna.

Bahkan, mereka menilai kontestan asal Surabaya itu memang berhak melangkah ke babak final seperti yang dituturkan oleh Titi. "Dari babak workshop sampai sekarang, kamu memperlihatkan kemajuan. Saya peribadi berharap kamu masuk ke babak grand final," ujarnya.

Sementara itu, kontestan berikutnya yaitu Aris tampil sebagai penutup. Sebenarnya, di lagu pertama yang berujudl Tak Akan Ada Cinta Yang Lain, oleh Aris dianggap gagal membawakan lagu itu.

Namun dilagu kedua Berartinya Dirimu, Aris mampu memukau para juri. "Kamu memang penyanyi yang berkarakter. Kamu layak maju ke grand final," tegas Anang.

Majunya Aris dan Gisel ke gran final Indonesian Idol memang sudah sesuai dengan prediksi Anang dan Indra. Sebelum hasil voting yang diumumkan, kedua juri itu menyatakan Aris dan Gisel memang layak ke final.

Sementara Titi tidak berani memprediksi. Pasalnya, menurut dia ketiga kontestan tampil begitu bagus.
Tibalah saat yang paling dinanti-nanti oleh para penggemar Prisa. Mulai hari ini album solo perdana Miss Gitaris.com tersebut bisa anda dapatkan di toko-toko kaset/CD terdekat. Di album ini Prisa menunjukkan bakatnya sebagai penyanyi pop, berbeda dari image dirinya yang selama ini lebih dikenal sebagai gitaris metal. Perlu diingat bahwa seluruh part gitar di album ini dimainkan sendiri olehnya. Jadi segera beli album ini, tapi JANGAN YANG BAJAKAN


Lagu "Jauh" yang kita kenal dinyanyikan oleh seorang gadis yang bernama geby yang katanya mati bunuh diri gara-gara putus asa ternyata hanyalah kabar palsu semata. dibeberapa media infotainment dan berita-berita media cetak maupun elektronik dikabarkan bahwa gaby yang sebenarnya adalah mahasiswi perguruan tinggi ilmu komputer di makassar yang bernama Abbe, abbe memunculkan dirinya untuk pertama kali didepan publik bersama pay yaitu gitaris dari caramel band asal makassar, penuturan abbe bahwa dirinyalah yang membawakan lagu "jauh" dibenarkan oleh ahli telematika Roy suryo yang membantu menemukan bukti yaitu sebuah video abbe disaat membawakan lagu itu disebuah pentas seni di kampusnya makassar. menurut roy suryo memang gadis yang membawakan lagu jauh yang sering kita dengarkan dihandphone2 maupun Mp3 adalah benar Abbe, roy suryo yakin sepenuhnya oleh penemuan videonya yang direkam tahun 2005, roy suryo tambah yakin bahwa video itu benar karena dia memakai alat penguji yaitu Spectrum Analizer, sebuah sofware suara yang bisa membandingkan frekwensi suara dari video dan audio. akhirnya terpecahkan juga misteri ini. Gaby adalah abbe dan abbe belum mati.
diambil dari: rileks.com
foto diambil dari: images.klunxer.multiply.com

BEBERAPA waktu lalu, beredar satu lagu rap berjudul 'KANGEN BITCH'yang menghebohkan. Mengapa? Karena selain liriknya menghujat habis KANGEN Band, band asal Lampung, juga disela liriknya terselip ancaman "pembunuhan" terhadap Kangen Band.

Rumor yang berhembus, lagu itu representasi dari komunitas hip-hop yang tidak suka dengan sukses band itu. Beberapa na sempat disebut-sebut sebagai pelantun lagu caci maki itu. Tapi usut punya usut, ternyata lagu itu dibuat dan dinyanyikan oleh seorang rapper asal Jogjakarta bernama M. Iqbal.

Setelah lagunya beredar dan menjadi kontrversi, ternyata Iqbal merasakan "tekanan" dan "rasa bersalah" yang kuat. Akhirnya lewat salah satu milis, Iqbal memberikan surat klarifikasi resmi. Inilah suratnya,.

"Sebelumnya saya cuma bisa bilang agar pemberitaan dimuat sebenar- benarnya, mengingat berita sebelumnya yang disalah artikan....saya bukan Baon dan tidak pula berdomisili di bandung (seperti yang diberitakan oleh salah satu situs berita) saya berasal dari jogja.

Saya sendiri tidak mengira lagunya akan seheboh sekarang, hingga muncul anggapan bahwa saya mencari sensasi dari lagu "sampah" saya itu...saya merasa terkejut ketika diberitakan hendak "membunuh" secara fisik, sungguh tidak ada niatan hal tersebut saya lakukan, saya cuma membuat lagu itu untuk "fun" representasi dari perasaan saya, dan juga mewakili perasaan teman2 agar terekspresikan.

Jadi, sekali lagi itu bukan hasutan.! mengingat simpati yang datang untuk kangen band malah semakin deras dan pada kenyataanya cacian bahkan ancaman pun saya terima, tapi saya siap dengan semua konsekuensinya, tapi satu hal yang saya tekankan, ini tidak ada kaitannya dengan komunitas hiphop, ini murni kemauan saya secara pribadi, bahkan setelah saya membuat lagu "sampah" itu, cercaan dan ancaman yang datang bukan hanya dari orang awam semata, anak2 dikomunitas hiphop begitu deras mengkritik dan mencerca saya habis2an, ini cerminan bahwa dalam hiphop sendiri respecting terhadap semua kalangan masih dijunjung tinggi, terbukti dengan mereka tidak setuju dengan cara yang saya tempuh...sebuah lagu diss seperti itu biasanya cuma akan hangat dipermukaan, setelah itu tenggelam, karena esensi seni yang memang berbau kontroversi yang sifatnya berumur lama....

Seiring dengan adanya bulan suci ini, saya juga hendak menyampaikan permohonan maaf yang sebesar2 nya terhadap pihak kangen band, saya hanyalah kerikil kecil tak berguna yang mampu dilewati dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan dan juga pihak lain yang merasa dirugikan karena ulah saya, termasuk semua komunitas hiphop di Indonesia, serta beberapa rekan yang menjadi korban salah sasaran....

Sebenarnya cukup sampai disini saja, saya tidak ingin hiphop terlalu diekspos karena ulah 1 orang yang salah....masih banyak hiphop lain yang lebih berbobot & "positif" di indonesia
diambil dari ; Kapanlagi.com
Perjalanan festival musik A Mild Live Soundrenaline 2008 yang menampilkan lebih dari 100 penyanyi dan musisi Indonesia akan dibuka di Pekanbaru, Minggu (13/7), dengan menghadirkan Slank, Boomerang, dan band asal Austria, Last Warning.

Panitia festival dari Deteksi Production, Harry Santoso dalam konferensi pers di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan Pekanbaru dipilih sebagai kota pembuka festival karena animo pecinta musik terhadap kehadiran Soundrenaline sangat besar.

Pria yang akrab dipanggil Koko itu mengungkapkan untuk Soundrenaline di Pekanbaru akan tampil lebih dari 25 musisi papan atas Indonesia yang siap mengguncang Pekanbaru. Festival musik di Pekanbaru ini akan berlangsung di lapangan terbuka di depan Mall Ska.

"Musisi dan penyanyi akan tampil mulai pukul 11.00 hingga 23.00 WIB, di antaranya ada Slank, Boomerang, Maia, Seurius dan dua band mancanegara masing-masing Last Warning (Austria) dan Estranged (Singapura)," katanya.

Mewakili penyelenggara, Toni Darusman, Manajer A Mild mengungkapkan tema Soundrenaline 2008 adalah Free Your Voice yang dimaksudkan agar melalui musik setiap orang dapat menyuarakan kebebasan.

"Semua orang memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapatnya. Karena itu kami berharap melalui tema Free Your Voice mereka berani mengekspresikan diri secara positif," tambahnya.

Soundrenaline 2008 akan berlangsung 31 Juli hingga 13 Agustus secara bergiliran di Pekanbaru, Medan, Batam, Malang, Prambanan. Para musisi dan band yang terlibat dalam festival ini di antaranya adalah /Rif, Slank, Drive, dan Repvblik, Nidji, Padi, Letto, Afgan, Tangga, Yovie & Nuno, Cokelat, J-Rock, Pingkan Mambo, Peterpan, Mulan Jameela, Alexa, RAN, dan Kangen Band.

Salah satu personil Slank, Kaka, mengaku sangat antusias menyambut festival ini. Free Your Voice bagi Kaka adalah hal mutlak karena dalam konteks Negara Indonesia, diperlukan keberanian dan kebebasan setiap orang untuk menyampaikan suara secara positif demi terciptanya sebuah perubahan ke arah lebih baik.

Sementara itu Rolland Sattler, vokalis merangkap gitaris Last Warning mengatakan akan tampil maksimal untuk memeriahkan Soundrenaline 2008. Roland mengungkapkan penampilan mereka merupakan yang kedua kalinya dalam ajang festival musik Soundrenaline.

"Tahun lalu kami tampil di Padang dan mendapat sambutan yang sangat meriah dari pecinta musik di kota tersebut. Tahun ini kami ingin mengulang sukses yang sama di Pekanbaru," demikian Ronald.

Aura Kasih

Posted by Julis D under ,
Memiliki latar belakang sebagai finalis miss Indonesia 2007, Aura Kasih meramaikan belantika musik Indonesia sebagai penyanyi solo wanita. Dengan title album “Malaikat Penggoda” Aura akhirnya meluncurkan album yang dimotori oleh Universal Music Indonesia.

Tak hanya title album yang bertajuk "Malaikat Penggoda", dalam setiap peformance, Aura juga termasuk berani. Pesona gadis cantik berambut panjang ini semakin keluar dengan warna musik Pop, Reggae, Dancehall, dan Rock. Tampilan seksi dan menggoda kembali ia tunjukkan dalam video klip "Mari Bercinta". Tak dapat dipungkiri, Aura pun mengakui opini bahwa dirinya nakal dan menggoda. Baginya, itu adalah sebagaian kecil dari rencana agar album perdananya sukses di pasaran.

Kehadiran Aura di belatika musik Indonesia memang menjanjikan sesuatu yang baru. Tak hanya dari performance, lirik dan jenis lagu yang disuguhkan pun beraneka ragam. Influence bermusik Aura datang dari Baby Charm, Bounty Killer, Lady Saw, Shaggy, Dawn Pen, The Aggrolites, Sublime dan masih banyak lagi. Walaupun baru merilis album, tapi Aura sudah mendapat sambutan baik. Gadis seksi ini patut merasa bangga karena dipilih sebagai MTV HOT SEAT ARTIST bulan Maret dan April 2008
Mungkin saya termasuk orang yang jarang dikagetkan oleh suatu sebab. Namun sebuah kalimat yang meluncur dengan santai dari mulut manajer Naif, Mohammad Amil Hussein malam itu di terpaksa membuat saya kaget. "Bagaimana kalau album baru Naif ini digratiskan?" katanya. Kalimat itu diucapkan di suatu malam di pertengahan bulan Februari 2008. Saat itu sang manajer datang bersama Franki Indrasmoro Sumbodo atau Pepeng, pemain drum Naif. Sang manajer itu tak lain adalah Emil, selain bertangung jawab sebagai pemain bas, pula menjabat rangkap sebagai manajer Naif.

Sepasang pencipta efek rhytmn section di Naif itu malam itu secara gentlement agreement menyerahkan album terbaru mereka kepada Rolling Stone untuk membagikan gratis kepada khalayak. Album yang dimaksud Emil adalah Let's Go. Album yang disebut Emil sebagai album 5 ½ atau setengah enam. "Dalam artian ini bukan menjadi full album keenam kami, kami menyebutnya album setengah baru dan setengah lama." Sebelumnya Emil mengaku banyak mengirim SMS saat hendak merilis album Let's Go. Saya yang termasuk dikirim SMS oleh Emil. "Waktu itu kami masih berniat menjualnya seperti album kebanyakan yang dijual di toko kaset." Itu yang menjadi alasan, kenapa di website Naif saat dibuka cuma tertera teks Lets' Go dengan tipografi diambil dari font Lego. Sebuah mej yang akan dikemas di album mereka kali ini.

Ada sembilan lagu baru dan empat lagu lama dalam versi berbeda yang termuat di album Let's Go. Beberapa lagu telah menjadi soundtrack film Kawin Kontrak yang telah beredar di bisokop sejak akhir tahun 2007 lalu. Kiwir Wirasto, bagian A&R dari EMI Music Indonesia yang menjadi tempat Naif bernaung untuk mendistribusikan album Naif sejak album Televisi (2007) ikut bergabung dengan Emil, Pepeng, dan saya malam itu. EMI bukan menjadi label baru bagi Naif, tapi hanya sebagai rumah untuk mendistribusikan album terbaru Naif, Televisi. Sejak lepas dari Indo Semar Sakti/Bulletin yang berhasil merekam album Naif seperti Naif, Jangan Terlalu Naif, Titik Cerah, Retropolis, dan The Best of Naif praktis Naif menjadi band tanpa label yang bebas berkreasi tanpa ada batasan jadwal, ide, sikap, dan aturan dari label terkait. Kelahiran Let's Go jika dihitung dengan jadwal rilis album Televisi baru berusia 9 bulan. Ini tidak akan terjadi jika Naif bernaung di sebuah label.

oleh Will hermes

Album coldplay yang keempat telah disebut sebagai album mereka yang eksperimental sekaligus politis. Dua-duanya relatif benar. Viva la Vida or Death and All His Friends dibuka de-ngan sebuah riff yang tidak dimainkan pada gitar, melainkan santur - alat musik tradisional Irak dan Iran. Single pertama "Violet Hill" menggambarkan sebuah adegan di mana "priests clutched onto Bibles/Hollowed out to fit their rifles." Setengah dari lagu-lagu di album ini sarat akan simbol perang, sementara lagu-lagu lain menyinggung topik Tuhan, agama atau kematian.

Menyenangkan, bukan? Anehnya, memang menyenangkan. Viva la Vida merupakan usaha Coldplay untuk meningkatkan standar kreativitas setelah mengalami kesuksesan komersial yang hebat dan cemoohan kritikus yang cukup substansial. Namun sesuai dengan brand mereka, album ini tak jauh berbeda: Isinya masih melodi dan refrain yang dapat dinyanyikan bersama-sama di stadion. Walau eksperimen-eksperimen di dalamnya menjadikan ini se-bagai album mereka yang paling menarik secara musikal sejauh ini, pesan-pesan politiknya terlalu abstrak untuk disimak di balik musiknya.

Coldplay telah tur mengelilingi dunia, dan vokalis Chris Martin telah berkampanye untuk Oxfam International di Afrika. Wajarlah bila album ini - mulai dari judul hingga lagu-lagunya - mencerminkan keanekaragaman massa penggemar global band itu, yang mengantarkan X & Y (2005) ke puncak tangga album di negara-negara seperti Libanon, Chile, Malaysia dan Thailand, serta di A.S. dan Inggris. "Cemeteries of London," yang mengingatkan pada country ballad Inggris, berawal di halaman belakang Coldplay, dengan menggambarkan sebuah sungai "where Victorian ghosts play." Melodi "Strawberry Swing" mengingatkan pada musik Jepang. Pada "Yes," Martin menurunkan vokalnya ke oktaf rendah yang tak lazim diiringi suara biola bernuansa Arab dalam sebuah lagu yang membicarakan masalah universal dalam lagu pop: hasrat.

Produser Brian Eno turut membantu dalam menghadirkan suasana world music. (Walau nama Eno berada di urutan teratas, Coldplay juga berkolaborasi dengan produser-produser lain, -termasuk Markus Dravs yang -berpengalaman dalam menggabungkan yang aneh de-ngan yang anthemic berkat kerja samanya de-ngan Bjork dan Arcade Fire.) Tentu saja, keterlibatan Eno pada The Unforgettable Fire dan The Joshua Tree-nya U2 - sebuah band yang dihormati Coldplay, yang juga bercita-cita menjadi seperti mereka - mungkin lebih relevan di sini.

Ada banyak tanda pengaruh U2 di Viva la Vida, terutama tone gitar Jonny Buckland yang semakin agresif. Momen pop terbaik di album ini mungkin adalah "Lost!", sebuah lagu tentang bertahan melawan cobaan yang mengingatkan pada "I Still Haven't Found What I'm Looking For." Fondasinya adalah riff organ gereja yang sederhana, kick drum dan tepukan tangan, lalu berkembang ke solo gitar yang megah ala The Edge. Lalu, kord yang menyengat di "Chinese Sleep Chant" membuat teriakan Martin tenggelam sehingga tak terdengar sama sekali.

Itu memang tak sulit untuk dilakukan. Salah satu kekuatan khas Martin adalah personanya yang anti-rock star - itulah yang membuat begitu banyak penggemar dapat membayangkan berada dalam posisinya saat bernyanyi tentang rasa sakit, keinginan atau harapan. Itu pula yang menjadikannya hook singer yang bagus, sebagaimana terbukti saat berduet dengan artis-artis seperti Jay-Z ("Beach Chair") dan Kanye West ("Homecoming"). Martin tak akan melawan ego-ego sebesar itu. Dia punya kemampuan untuk mengalah, bahkan di lagu-lagunya sendiri.

Tapi ada sesuatu yang meresahkan dalam pesan-pesan politisnya yang -abstrak. Di "Violet Hill," dia menyatakan, "I don't want to be a soldier/Who the captain of some sinking ship/Would stow, far below" - lalu menambahkan, "Bury me in armor." Pada "Lovers In Japan," dia bernyanyi, "Soldiers you've got to soldier on/Sometimes even the right is wrong." Apakah ini adalah lagu-lagu perdamaian atau dukungan kepada pejuang yang berani? Bisakah menjadi dua-duanya? Selain itu, "Viva la Vida" tampaknya bercerita tentang berakhirnya sebuah kekaisaran. Tapi refrain-nya yang megah - "I hear Jerusalem bells a-ringing/Roman cavalry choirs are singing" - terdengar seperti lagu semangat untuk kekaisaran Kristiani. Di manakah biola-biola Arab saat dibutuhkan?

Keinginan Coldplay untuk menyatukan para penggemarnya di seluruh dunia dengan hiburan yang dapat dipahami semuanya adalah kekuatan band itu, serta tujuan yang mulia. Tapi di Viva la Vida, sebuah album yang ingin membuat pernyataan-pernyataan yang kuat, itu juga merupakan kelemahan. Kadang-kadang, untuk mengatakan apa yang perlu dikatakan, kita harus mengambil risiko membuat orang kesal.

diambil dari :rollingstone.co.id

Apa yang dilakukan salah satu band terbesar di dunia agar tidak le-ngah oleh kesuksesan luar biasa yang telah mereka raih sejauh ini? Bagi Coldplay yang telah menjual 30 juta kopi album di seluruh dunia, langkah yang diambil adalah merombak total apa yang telah membawa mereka ke posisi yang diidam-idamkan itu.

"Kalau kami membuat album seperti yang sudah-sudah, kami akan sangat bosan, dan penggemar kami akan sangat bosan. Jadi, kami perlu mencoba sesuatu yang berbeda," kata Guy Berryman. Dengan berpakaian kaus hitam, faded jeans dan sepatu Converse All-Stars, bassis itu tampak santai dan bersemangat saat ditemui di Marriott Hotel, London pada akhir Mei untuk membicarakan album baru kuartet asal Inggris itu, Viva la Vida or Death and All His Friends. "Kami membuat tiga album pertama dengan cara serupa, dalam arti bekerja de-ngan orang-orang yang sama, dan bekerja di studio rekaman komersial."

Maka untuk album Coldplay yang keempat, selain merekamnya di studio milik sendiri di London yang bernama The Bakery, Berryman, gitaris Jonny Buckland, drummer Will Champion dan vokalis Chris Martin juga mengajak Brian Eno, produser legendaris yang menangani U2 di saat band itu menghadapi dilema serupa dengan Coldplay. "Itu menyenangkan. Dia pria yang sangat luar biasa. Tak ada ego atau kecanggungan di studio. Dia benar-benar membantu kami membuka mata terhadap pendekatan yang berbeda untuk membuat lagu," kata Berryman.

Kehadiran Eno sebagai produser - beserta Markus Dravs (Bjork, Arcade Fire) - membuat Coldplay semakin terbuka terhadap ide-ide baru dalam proses rekaman, yang dimulai sejak tahun 2006. Menurut Berryman, "Jika ada yang punya ide, baik besar maupun kecil, ide itu untuk diutarakan dan dicoba."

Salah satu ide yang dicoba adalah menggunakan hipnosis untuk merangsang kreativitas. "Itu muncul karena saya ber-usaha berhenti merokok, dan pada suatu hari saya berkata ke Brian, ‘Saya mungkin akan ke ahli hipnosis.' Dia berkata, ‘Saya tahu seseorang.' Ide saya pergi ke orang itu berkembang ke orang itu masuk ke studio. Kami mencoba banyak hal yang berbeda-beda. Beberapa sukses, beberapa tidak," kata Berryman. Apakah ide hipnosis termasuk yang sukses? "Tidak juga [tertawa]. Itu hanya sebuah ide yang sangat mewakili cara pembuatan album ini, karena if you don't try, then you don't know," katanya.

Alhasil, Viva la Vida cukup berbeda de-ngan album-album sebelumnya. Pada "42," mereka membagi lagu tersebut menjadi tiga bagian yang nuansa berbeda-beda ala progressive rock; "Strawberry Swing" menyisipkan pengaruh musik Afrika pada melodi gitar Buckland; dan pada "Yes," Martin mengganti suara falsetto yang menjadi ciri khasnya selama ini dengan -karakter -vokal yang lebih berat. "Ini -album yang kami benar-benar ingin buat, ketimbang merasa harus -membuat album yang terdengar se-perti stadium rock megah -se-perti halnya di album terakhir, X & Y. Sebelumnya kami merasa -seperti dipaksa ke jalur tertentu, dan kali ini yang penting adalah melakukan apa yang kami mau, tanpa mengkhawatirkan -apakah itu akan terdengar anthemic dan megah atau terjual jutaan," kata Berryman.

Dari segi lirik pun terdapat perbedaan, di mana Martin tak melulu bernyanyi tentang cinta. Ada tema revolusi yang kental di Viva la Vida, yang terilham oleh pengalaman Coldplay dalam berkeliling dunia. "Kami menghabiskan banyak waktu di jalan, melihat banyak negara dan melihat bagaimana pemerintahan yang berbeda-beda mengendalikan masyarakat yang berbeda-beda. Itu agak gila bagi kami," kata Berryman. "Kita semua manusia, semua lahir, hidup bernafas, makan dan akhirnya mati. Kita penuh emosi, punya anak dan keluarga. Tapi kita semua diperin-tah penguasa yang lebih tinggi. Itu gila, karena penguasa yang lebih tinggi itu hanya manusia juga. Mereka tak lebih berkuasa dibanding manusia lain."

Berryman melanjutkan, "Kami berada dalam posisi yang sangat beruntung, karena kami bisa melihat banyak negara dan budaya yang berbeda-beda, dan semuanya luar biasa. Kami sangat beruntung karena punya sudut pandang yang sa-ngat global ini."

Sudut pandang itu turut mempengaruhi Coldplay dalam aktivitas-aktivitas amal. "Di tur album terakhir, kami berusaha mempromosikan Oxfam dan Make Trade Fair. Saya merasa sangat bangga karena kami terlibat dalam itu. Kalau masuk ke toko swalayan di London sekarang, ada bagian-bagian khusus Make Trade Fair. Itu adalah hal yang begitu luar biasa," kata Berryman. "Banyak orang mencemooh rock star dan selebriti yang melakukan ke-giatan amal, karena mereka skeptis bahwa itu hanya untuk mempromosikan diri sendiri. Tapi itu tak benar, semua orang dapat melakukan perannya dan kita dapat melihat perbedaannya. Saya sangat bangga karena kami memiliki forum untuk berbicara ke orang-orang dari segi musik, tapi juga memanfaatkan itu untuk melakukan hal-hal lain."

Selain itu, Coldplay juga melakukan revolusi dalam hal promosi dengan melepas "Violet Hill" sebagai download gratis selama seminggu di akhir Mei. "Kami berpikir itu ide yang keren" kata Berryman. "Itu tak begitu menyakiti diri kami maupun perusahaan rekaman. Saya tak keberatan kalau orang-orang meng-unduh musik secara ilegal. Kalau saya seorang mahasiswa dengan 20 pound dan harus memilih antara membeli CD atau pergi ke bar bersama teman-teman, dan bisa mendapatkan CD ini secara gratis, saya akan mengunduhnya secara gratis. Saya memahami itu. Sisi buruknya adalah itu menghentikan perusahaan rekaman dalam mencari band-band baru. Kini, kalau band-band baru tidak langsung mencetak hit di album pertama, mereka menghilang."

Alexa band

Posted by Julis D under , ,

diambil dari : rollingstone.co.id
Banyak orang membentuk band karena ingin kaya, ingin terkenal dan ingin dikejar-kejar wanita, atau bahkan tiga-tiganya. Lain halnya dengan Adhika Prabu Aprianto. "Kalau dari gue, ada hal yang simpel aja," ujar bassis berusia 22 tahun yang dijuluki JMono itu. "Pada saat gue ke kawinan, ada om gue: ‘Halo, katanya ngeband ya? Band-nya apa?' ‘Mmm...saya sih bantu Parkdrive.' ‘Apa tuh, ya?' ‘Ada deh, om.' ‘Lagunya apa ya?' "

Tapi rasanya paman JMono dan banyak pendengar musik lainnya di Indonesia akan segera tahu Alexa, band baru yang isinya nama-nama yang cukup dikenal di kancah musik Jakarta. Selain di Parkdrive, Mono sempat bermain bersama Nidji dan Ecoutez; Nur Satriatama Moersid alias Satrio (25) adalah mantan gitaris Maliq & D'essentials; Fajar Arifan (25) adalah drummer band hardcore Stepforward yang juga pernah membantu Seringai dan The Upstairs; gitaris Rizki "Kirong" Syarif (24) adalah bagian dari Manis Sedap, tim songwriter dan produser yang membuat lagu untuk Dewi Sandra, Rebecca dan Sania; dan Ananda Riztantio Singgih alias Aqi (27) sebelumnya lebih dikenal sebagai Ridzky, vokalis di dua album Tiket. Walau masing-masing personel memiliki pengalaman yang cukup tinggi dalam bermusik, mereka mengaku baru merasakan kepemilikan yang lebih tinggi di Alexa. "Gue anggap proyek-proyek sebelumnya batu loncatan, menuju sesuatu yang target utama. Alexa ini suatu band di mana gue ada sense of belonging," ujar Rizki.

"Ini situasi yang lebih membuka pandangan masing-masing personel untuk mengedukasi satu sama lain, untuk menjadi better person dari yang sekarang. Kami sangat memperjuangkan ini karena belajar dari pengalaman baik dan pahit masing-masing," kata Satrio. "Musik tak hanya bermain, tapi bisa lebih luas lagi. Gue pingin semuanya memiliki, ini ‘bayinya.' "

Alexa sendiri resmi terbentuk pada 13 September 2007, setelah Aqi selesai tampil membawakan lagu-lagu rock '90-an di sebuah kafe dan dibujuk keempat anggota lainnya untuk bergabung. "Ternyata, oke. Sevisi ama gue pingin ngeband kayak gimana. Ketok palu malam itu juga," kata Aqi, yang sempat mencoba kerja kantor setelah keluar dari Tiket di tahun 2004. Setelah formasi Alexa mantap, mereka langsung masuk studio untuk pre-production guna menggarap lagu-lagu yang sebagian besar diciptakan oleh Satrio. Album debut Alexa pun dirilis pada akhir Maret tahun ini, dan single pertama "Jangan Pernah Pergi" sudah banyak mendapat airplay.

Banyak faktor yang dapat membentuk anggapan bahwa Alexa adalah band idaman. Selain kemampuan dan pengalaman para anggotanya yang tak perlu diragukan, mereka menciptakan musik mainstream rock yang catchy, tapi tak cengeng seperti halnya banyak band yang muncul belakangan ini. "Kebetulan pas gue dulu SMP, mulainya dengan musik seperti ini, kayak Weezer, Green Day, Nirvana. Musik Alexa menjadi basic musikalitas gue," kata Fajar. "Gue pribadi pas awal diajak bergabung bilang, ‘Di sini kita main musik yang benar, ‘kan? Yang kita suka?' Itu yang paling utama. Mudah-mudahan industri dan masyarakat bisa menerima, cuma kami mulainya dari situ. Lagu-lagu ini harus kami suka dulu. Mau orang suka atau nggak, belakangan."

Tak dapat dipungkiri juga bahwa fisik menarik para anggota Alexa akan membuat orang semakin suka, walau mereka mengaku kadar kegantengan tak termasuk faktor yang dipertimbangkan saat membentuk band. "Kami nyari pertemanan dulu. Banyak sebelumnya yang lebih ganteng dari Aqi sama Kirong, cuma kebetulan yang berlima ini merasa kenal lama, padahal belum tujuh bulan," kata Fajar.

Alhasil, lima orang inilah yang akan membuat nama Alexa diketahui oleh para pendengar musik di seluruh Indonesia, termasuk paman JMono. "Gue pas bikin band ama Fajar, cuma sekali latihan dan besoknya gue nggak mau ikut. Gue juga pernah ada beberapa proyek dengan Satrio yang, ‘Nggak, ah,' " kata JMono. "Tapi gue main ama Satrio di sini sangat yakin. Gue sangat yakin dengan Fajar, Kirong, Aqi sama Satrio."


Tampaknya majalah Rolling Stone Indonesia edisi Juli 2008 wajib dimiliki oleh setiap gitaris Indonesia. Sebab pada edisi kali ini Rolling Stone mengangkat judul utama "36 Guitar Heroes Indonesia" dimana tidak semua gitaris yang masuk dalam daftar tersebut dikenal oleh sebagian besar gitaris-gitaris di seluruh Indonesia. Sebagian nama-nama yang masuk dalam daftar ini pasti sudah bisa anda tebak, namun bagaimana dengan sebagian nama guitar heroes lainnya? Untuk itulah anda perlu menyimak siapa saja gitaris Indonesia yang masuk dalam kategori 36 dewa gitar Indonesia versi majalah Rolling Stone Indonesia.

Sekedar bocoran, sejumlah gitaris yang tergabung dalam komunitas Gitaris.com juga masuk dalam daftar tersebut. Siapa sajakah mereka? Silahkan dapatkan majalah Rolling Stone Indonesia edisi Juli 2008.
Ni foto2 gila nya Miss Washington 2007 ( Elye Umemoto )



















Ponsel layar sentuh besutan Apple baru saja dijual secara resmi secara serentak tanggal 11 Juli ini. Para pembeli yang sudah menunggu hinga bermalam di depan toko Apple di Fifth Avenue, New York, kecewa.

iPhone 3G anyar yang mereka beli itu tak bisa langsung mereka gunakan saat keluar dari toko karena tak berjalan sempurna. Hal tersebut berkaitan dengan permasalahan global antara server iTunes dengan jaringan AT&T sehingga ponsel tak bisa diaktivasi.

Apple sendiri berencana, pembeli iPhone 3G dapat melenggang keluar toko dengan ponsel siap pakai diatas jaringan AT&T. Nyatanya, itu hanya impian belaka.

Karena antrian sudah mengular, maka para pelayan toko meminta dengan hormat para antusias tersebut untuk dapat mengaktifkan ponselnya secara manual dengan menyambungkan iPhone 3G ke komputer yang terhubung internet.

"Keadaan ini kacau sekali," ujar seorang antusias yang juga ikutan antre iPhone 3G.

iPhone 3G dijual secara serentak pada tanggal 11 Juli 2008. Para antusias berebut untuk dapat menyandang label 'pemilik iPhone pertama'. Walau Apple sendiri berpusat di Amerika Serikat, namun pemilik pertama iPhone 3G tersebut adalah seorang mahasiswa dari Selandia Baru.Hal ini dikarenakan waktu setempat Selandia Baru lebih awal dari di Amerika Serikat sendiri.
Your Ad Here