Usia dini adalah usia emas bagi mereka yang ingin belajar musik. Umur antara 2-8 tahun akan lebih mudah mengasahnya. Walau tidak menutup kemungkinan dalam usia lanjut juga masih bisa mempelajari musik. Karena sebetulnya, belajar musik itu tidak ada batasan umur.

“Kalau mau profesional lebih baik belajar sejak usia dini,” kata drummer Gilang Ramadhan dalam Talk Show 'Pentingnya Pembelajaran Musik Sejak Usia Dini' di Griya KR Jumat malam (01/08).

Acara tersebut kerja sama Gilang Ramadhan Studio Drummer (GRSD) dengan SKH Kedaulatan Rakyat. Selain Gilang Ramadhan tampil sebagai pembicara Betty Tjipta Sari (Psikolog) dan Ir Hariyanto MM (konsultan manajemen). Di samping sebagai pembicara, Gilang Ramadhan juga mendemontrasikan kemahirannya bermain drum bersama drumer anak-anak Aksatrya Panakula.

Ternyata bermain drum bisa menghidupkan otak kiri dan kanan. Sebab semua anggota tubuh aktif bermain. Kedua tangan dan kaki serta otak semua bekerja. Bermain drum berolah rasa dan jiwa. Di luar negeri banyak yang jago karena menurut Gilang sedah sejak kecil mereka bermain musik. Bahkan para tokoh dalam bidang lain, di rumah juga belajar musik. Idealnya belajar musik mulai dari rhytm dulu, seperti drum. Rhytm adalah ekspresi rasa dalam musik yang berlandaskan pada denyut tempo kehidupan. “Mereka yang awal belajar musiknya main drum, kelak dengan mudah pindah ke alat lain,” papar Gilang.

Gilang mengatakan banyak pemain musik khususnya drummer yang kemudian menjadi orang terkenal dan bisa sukses secara materi. Tetapi sebetulnya orang mempelajari musik tidak harus jadi musikus. Bisa terjun ke dunia pers untuk liputan dan membahas musik, atau juga menjadi instruktur. Bisa pula bekerja di studio rekaman dan kebanyakan seorang sound engineering di studio rekaman awalnya seorang drummer. Sebab dalam satu set drum ada nada perkusi dari yang paling tinggi sampai paling rendah.

Kehadiran Gilang Ramadhan di Yogyakarta sekaligus untuk meresmikan GRSD yang berada di daerah Gowok Yogyakarta. Di studio drummer tersebut menyediakan program praktis bagi yang ingin mengolah rasa, khususnya time feel yang sangat vital bagi manusia dan non musisi untuk menemukan bakatnya dalam bermain musik. Kurikulum di sana meliputi basic drummer, performance drummer, studio drummer dan profesional drummer.

0 komentar:

Your Ad Here

Blog Archive