Siapa yang tak bangga kalau lagu dangdut akhirnya diminati dan dinyanyikan hingga ke manca negara. Itu pula yang diharapkan Trie Utami. Nampaknya harapan itu mulai sedikit berasa, di mana Trie diminta jadi pelatih vokal musik dangdut dari seorang penyanyi Amerika bernama Arrael Tildman. Pria kulit hitam berusia 22 tahun ini belajar vokal pada Trie Utami untuk mengikuti audisi dangdut di Amerika, di kota Philadelpia, yang ternyata membawanya jadi juara pertama.

Dengan adanya peminat musik dangdut dari Amerika ini, bagi Iik sudah jadi pembuktian dangdut itu bisa dinikmati siapa saja.

"Ini suatu pembuktian bahwa musik tak kenal usia dan tidak perlu dibatasi. Dia di sana mengikuti audisi yang khusus membawakan musik dangdut. Dan yang diselenggarakan oleh orang Indonesia," ungkap Iik - panggilan akrab Trie - yang ditemui di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, launching Visit Toraja Mountain Eden 2008, Sulawesi Selatan, Selasa (26/08/08).

Musik dangdut memang bukan jenis yang bisa dikuasai setiap orang, apalagi untuk orang barat, tak heran kalau Arrael mengalami kesulitan pada awalnya.

"Harus merasakan cengkoknya (soal latihan Arrael). Memang dia mengalami kesulitan di awal-awal, tapi ketika kita sudah masuk, maka kesulitan itu akan mencair. Selain itu dia harus mengerti isi lagunya. Dan dia memang merasakan kesulitan itu juga," tambahnya.

Menurut Iik saat pertama latihan, anak didiknya juga mengalami berbagi kendala. "Tingkat stress-nya cukup tinggi dan ada rasa bete-nya. Dan saya harus galak untuk mengajarinya. Dan dia sudah dikasih tahu oleh produsernya kalau mau belajar dengan saya harus siap mental."

Jadi guru vokal bule merupakan kebanggaan tersendiri bagi Iik dan dia berharap ini akan membawa kemajuan dalam bidang lain, yakni pariwisata tanah air.

"Yang saya banggakan adalah, ada orang Amerika mau membawakan musik dangdut. Itu satu hal yang membanggakan, karena biar bagaimana pun, musik bisa menjadi gerbang untuk masuknya wisatawan manca negara," kilahnya.

Soal kemajuan Arrael, juga musik dangdut, Iik merasa amat yakin. "Saya selalu optimis dalam mengerjakan apa pun. Apalagi rasa mimpi itu terwujud, jadi melalui musik kita bisa memperkenalkan budaya kita ke luar."

0 komentar:

Your Ad Here

Blog Archive