Banyak cara untuk beribadah. Buat seniman musik, mencipta dan kemudian menyanyikan lagu religi adalah bagian dari ibadah.Hal itu juga dilakukan oleh Marvells, grup band yang populer lewat lagu Terlalu Lama Menanti dari debut album DARI DASAR DUNIA (2007) dan lagu Kisah Aku dari album kedua self titled MARVELLS (2008).

Band yang beranggotakan Yana (vocal), Idea (gitar), Donny (bass), Gugi (gitar) dan Icom (drum), baru-baru ini merilis lagu rohani Islam di bawah bendera SMM Records dengan single andalan Seperti Kapas, Jangan Tinggalkan Aku, dan Di Mana Akhir Ceritaku. "Tiga lagu ini adalah ungkapan perjalanan spiritual kami," kata Icom.

Perjalanan spiritual Marvells itu tertuang dalam tiga bagian cerita yang berkesinambungan dalam 3 lagu dengan tema PENCARIAN. Dimulai dengan lagu Seperti Kapas sebagai mukadimah, bercerita tentang kehidupan jaman sekarang yang serba keras membuat orang mudah goyah, ibarat kapas yang gampang berpindah ditiup angin. Ketika sadar bahwa manusia tak bisa menjadi seperti kapas, maka dimulailah proses pencarian dengan diawali penyerahan diri kepada Tuhan.

"Lagu ini dibuat up-beat dengan harapan bisa membawa emosi pendengar untuk ikut merasakan bahwa konflik batin ini belum selesai," jelas Idea.

Pada lagu Jangan Tinggalkan Aku kita diajak memasuki moment pencarian itu sendiri. Lagu dengan tempo lambat ini menggambarkan keheningan malam, saat kita benar-benar merasa kesepian, kita mulai sadar bahwa selama ini sering lupa akan Tuhan. Dan ketika tak ada sesama manusia yang mampu menemani jiwa kita, tak bisa mengisi kekosongan hati, saat itulah kita menghaturkan maaf, meratap, memohon kepada NYA, untuk jangan meninggalkan kita dalam keadaan sendiri seperti ini.

Meskipun kita sudah melewati proses mencari, memohon, meratap, ternyata kekosongan jiwa serta goyahnya iman hanya bisa diobati dengan pengakuan bahwa kita sering melakukan dosa. Lagu Di Mana Akhir Ceritaku menggambarkan dengan lantang bagaimana mengaku dosa. "Kita mengungkapkan secara gamblang namun tetap dengan suara penuh kedamaian. Makanya lagu ini diawali dengan irama akustik, dan diakhiri dengan kelantangan musik rock," ungkap Donny.

Proses pengerjaan 3 lagu religi ini cukup melelahkan karena Marvells mencoba menampilkan lagu-lagu yang berkarakter sesuai dengan tema lagu. "Semua lagu dan aransemen di lagu ini bener-bener kita pikirin mulai dari

lirik sampai pemilihan aransemen hingga ke detail instrument musik. Agar semua lagunya sinkron dan berisi," papar Icom.

Dan, bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan tahun ini, Marvells kemudian merilis 3 lagu ini sebagai sebuah persembahan dan ibadah mereka buat industri musik tanah air.

"Ini adalah cara Marvells beribadah, jadi bukan sekadar ikut-ikutan tren. Untuk lagu-lagu rohani Islam memang lebih tepat diluncurkan pada saat bulan puasa menjelang Lebaran. Suasananya pas. Walaupun sebetulnya lagu religi dari Marvells ini bisa dinyanyikan pada setiap kesempatan, bukan hanya di bulan Ramadhan," jelas Yana.

0 komentar:

Your Ad Here

Blog Archive