Penganugerahan Reform Award yang salah satunya diberikan kepada grup musik Slank, merupakan bentuk pengakuan masyarakat pada grup musik itu atas eksistensinya selama ini. Hal ini setidaknya yang tergambar dari Bimbim, ketika dimintai komentarnya.

"Ini artinya kesuksesan, karena suara kita didengar semua orang, dengan begitu kita tidak merasa percuma, selama ini bikin lagu," terang Bimbim, yang juga drummer Slank itu.

Slank bersama sejumlah tokoh mendapat anugerah Reform Award dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek atas perannya ikut terlibat mensosialisasikan penghapusan korupsi di Indonesia.

Bimbim yang ditemui usai acara penganugerahan di Jakarta Media Center, Jl. Kebon Sirih Raya, Jakarta Pusat, Kamis (8/1) itu, mengungkapkan keinginannya untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap korupsi, yang selama ini sudah mengakar. Khususnya kepada kawula muda, yang bakal meneruskan perjalanan bangsa ini.

"Kita mau mengubah mainset kepada generasi di bawahnya Slank, agar mereka itu anti korupsi, cinta sama lingkungan hidup, ya pokoknya yang bersifat positif lah, karena kita punya prinsip kalau yang tua-tua dikasih tahu susah, dan kita takut kualat," terang Bimbim, yang bersama Slank nyaris dituntut oleh Badan Kehormatan DPR, karena syair kritisnya itu.

Selain Slank, Reform Award juga dianugerahkan kepada Agus Condro (mantan anggota DPR RI dari PDIP), Desi Fitrianti (korban pelecehan, mantan sekretaris pribadi Max Moein), Yuddy Chrisnandy (Penggurus Muda Golkar), Ferry Yuliantoro (Aktivis LSM), Ravendi Jamin (Aktivist HAM).

0 komentar:

Your Ad Here

Blog Archive