HILANG KERTAS, muncul ARMADA. Ini bukan lelucon, tapi kisah nyata band yang mencuat dari daerah, masuk Jakarta dan [kabarnya] 'tersungkur' di album pertama oleh label yang "menjahilinya". Yup, gara-gara album pertamanya dalam kondisi 'tidak jelas' band asal Palembang yang awalnya bernama KERTAS Band itu, akhirnya hengkang dari label lamanya dan mengganti nama menjadi ARMADA Band. Apakah itu bagian ritual buang sial?

Entahlah, tapi band yang kini berawak Andith [drum], Rizal [vokal], Endra [bass], dan Radha [gitar] ini pernah menyempil di blantika musik Indonesia di aawal 2007 silam. Albumnya 'Kekasih Yang Tak Dianggap' mencuri perhatian penikmat musik di Indonesia.

Sayangnya, diam-diam kemudian muncul persoalan dengan label. Seperti ditulis dalam satu milis oleh manajernya, Andreas Wullur, band ini tidak pernah menerima penjelasan soal fee, royalty, pembayaran show dan ijin-ijin penggunaan lagu-lagu mereka untuk berbagai aktivitas komersil.

Repotnya, pihak label --Jiwa Production-- malah kemudian meminta ganti rugi sekitar 350 juta karena merasa sudah mengeluarkan bujet untuk promosi. "Pihak label semakin menggila dan meningkatkan tuntutan menjadi 1,3 milyar dengan anggapan mereka sudah dan akan merugi jika perjanjian batal," jelas Wullur.

Ini memang persoalan klasik band-band baru yang masuk ke jaringan label yang tidak "terdeteksi" sebelumnya. Euforia rilis album kadang-kadang membuat mereka lupa 'mencermati" kontrak yang seringkali merugikan.

Kegelisahan berkarya ternyata tidak bisa dibendung. Daripada berkutat dengan kasus hukum yang belum jelas itu, KERTAS Band akhirnya mengubah nama menjadi ARMADA dan memilih merilis album baru. Kini mereka mempesiapkan single 'Gagal Bercinta' menjadi amunisi baru di ARMADA [dengan label baru pula]. Akankah mereka berhasil membuang sial?

0 komentar:

Your Ad Here

Blog Archive